- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ini kejadian yang membagongkan sih, kesel tapi ya mau gimana lagi. Jadi pekan lalu saya dan keluarga hendak liburan ke salah satu tempat wisata di Prigen, Jawa Timur. Berangkat dari Surabaya naik mobil. Cara tercepat untuk bisa sampai di lokasi adalah dengan lewat tol.
![]() |
Gambar ilustrasi. Credit by Pixabay |
Kebetulan saya menggunakan kartu eToll dari salah satu bank, ngga usah disebut lah ya banknya apa! Dan saya menggunakan kartu ini cukup lama, so far belum pernah ada masalah sama sekali.
Rencana berangkat Sabtu siang habis Dhuhur, paginya mendapat
kabar yang cukup membagongkan, hehe. Semula istri saya sudah ijin untuk tidak
ngantor, ternyata Sabtu pagi mendapat kabar Whatsapp ada meeting mendadak. Mau
ngga mau si istri harus berangkat ngantor pagi itu. Dan sepulang kantor dia mau
nyusul ke lokasi naik bis. Karena memang liburannya rencana mau nginep, pulang
Minggu siang.
Jadilah pagi itu saya harus ribet sendirian, ngurusin segala
kebutuhan yang mau dibawa, ngurusin tiga anak krucil, dan menyempatkan untuk
top up saldo eToll di minimarket.
Saat datang ke mas kasirnya, saya bilang mau top up eToll.
Kartu saya serahkan, tit tit tit... masukkan nominal, SUKSES! Oke, sampai sini
tidak ada masalah.
Akhirnya sampailah tiba waktunya berangkat, injek gas masuk
ke gerbang tol dekat rumah di Pondok Chandra. Sampai di gerbang tol, muncullah
masalah. Kartu eToll saya tempel-tempel, bolak-baik, pukul-pukul, ngga ada
respon sama sekali. Waduh, membagongkan sekali!
Sampai cukup lama masih ngga bisa juga, akhirnya petugas tol muncul untuk membantu. Kata mas-mas tolnya, kartunya error. Lah, padahal baru diisi di alpamarett, masa ngga bisa???
Kata masnya, kartunya udah terlalu lama.
Akhirnya dicobalah di mesin yang lama, bukan yang biasa ditempel di sisi luar.
Masnya ngambil mesin dari dalam, dan tiiiiit... bisa Alhamdulillah!
Udah ya, kita lanjut jalan sambil mikir. Mungkin mesin
tolnya aja yang rusak.
Next perjalanan, sampailah kita di gerbang tol ke dua di
Sidoarjo. Pas masuk gerbang, kembali kejadian. Itu kartu saya tempel, saya
bolak-balik, saya pukul-pukul, tetap ngga ada respon. MAMPUS!
Setelah sekian lama ngga bisa, akhirnya muncullah mas-mas
petugas tol membantu. Kali ini benar-benar ngga bisa, ngga ada respon sama
sekali, si mesin ngga bisa membaca itu kartu eToll. Hasssshhhhhhh...
Si mas petugas akhirnya menyarankan untuk pindah jalur, saya
mundurkan mobil, untung aja sih ngga penuh antrian, jadi bisa gampang pindah ke
gerbang tol sebelahnya lagi.
Pas sampai di jalur sebelahnya, gerbang tol dijaga oleh
bapak-bapak petugas memakai seragam. Kalau di sini masih ngga bisa, ngga tahu
mesti gimana lagi. Kartu eToll saya tempel pelan-pelan, daaan tetep ngga bisa. Mulai
keluar keringat dingin.
Kartu eToll saya bener-bener ngga bisa kebaca. Sampai cukup
lumayan lama, mana itu kartu eToll satu-satunya yang saya punya. Akhirnya
bapak-bapak petugas tol menawarkan saya kartu baru, seharga seratus ribu, saldo
lima puluh ribu. Tanpa pikir panjang, saya iyakan.
Di satu sisi, kesel karena eToll yang baru diisi hangus ngga
bisa dipakai. Di sisi lain bersyukur karena tetap bisa melanjutkan perjalanan
dengan eToll baru bergambar secangkir cafe latte dan sepotong croissant, wkwkwk.
![]() |
Kartu eToll Baru |
Di saat panik tentunya orang ngga berpikir panjang, yang
penting masalah terselesaikan meskipun harus mengeluarkan biaya berapapun.
Dan finally, liburan saya bersama keluarga bisa berjalan dengan lancaarrr, istri dan anak-anak gembira, kita pun ikut bahagia. Hehe...
Komentar
Ya ampun, ngeselin banget kartu gini error. Seterusnya kartu yang lama mau diapakan? Mau dibuang atau diprotes ke banknya?
BalasHapusMasih disimpen, hehe
HapusKalau aku yang nyetir juga akan keringat dingin panik tuh
BalasHapusBikin kesel ya,padahal abis diisi
Terus misal dibelakang antrian makin panjang, waduhh bisa panik
Iya, kesel. Mana masih ada saldo 90rb. Wkwkwk
Hapus